Pernah merasakan nggak tidur dua hari dua malam? Ih, pasti cape plus bete ya? Badan pegal-pegal, kepala pusing, en bawaannya pengen marah aja. Begadang dua hari aja, akibatnya udah kayak gitu apalagi sampai berhari-hari, berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Ah, mana ada yang sanggup begadang bertahun-tahun, mungkin begitu pikirmu. Emangnya Edward Cullen, vampir ganteng, kekasihnya Bella Swan dalam novel Twilight? Mr. Cullen sih emang tahan gak tidur selamanya, soalnya kan dia vampir, kebutuhan tubuhnya gak kayak manusia normal. Lagian…itu kan Cuma tokoh fiksi. But, jangan heran ya, ada lho manusia yang sanggup gak tidur bertahun-tahun. Suer. Rhett Lambs dari St. Petesburg orangnya. Anak umur empat tahun ini betah begadang selama tiga tahun sejak dia lahir ke muka bumi. Weleh…weleh…ajaib nian. Kok bisa gitu ya?
Chiari Malformation
Sebelum kamu heran bin bingung, mari kita simak dulu cerita ortunya Rhett Lamb, Shannon dan David Lamb.
“Kami sudah merasa ada yang salah begitu Rhett lahir,” kata Shannon, ibunya Rhett Lamb, “kami lalu pergi ke dokter, kami bilang Rhett sama sekali nggak
pernah tidur. Trus dokter bilang sebagai ibu saya terlalu khawatir, jangan terlalu cemas.”
Mendengar penjelasan dokter, tentu saja kedua orangtua Rhett Lamb jadi bingung. Soalnya sepengetahuan mereka bayi itu kan suka tidur. Bayi menghabiskan belasan jam perhari dalam bulan-bulan pertama kelahirannya dengan tidur. Kenapa demikian? Soalnya bayi bertumbuh pesat saat mereka tidur. Tidur adalah salah satu kebutuhan utama bayi.
Keluarga Lamb lalu membawa Rhett Lamb ke dokter-dokter lainnya. Namun, penjelasan yang mereka dapat nggak pernah memuaskan.
“Yang satu bilang anak ini nggak menderita autis, ahli pertumbuhan bilang anak ini benar-benar nggak menderita autis. Trus ahli bedah syaraf ngomong ‘apakah kalian sudah memeriksa anak ini autis atau tidak? Kami jawab, ‘kami sudah memastikan Rhett tidak terkena autis’, lalu si doketr bilang, ‘kalau begitu kami akan mengirimkan anda kembali ke dokter tersebut. Harus dicek apakah anak ini sungguh-sungguh tidak autis.”
Orangtua Lamb jadi kesal. Mereka merasa terjebak dalam lingkaran pertanyaan dan penasaran yang tidak ada habis-habisnya.
Akhirnya pada Juli 2008 lalu, setelah melakukan pemeriksaan yang intensif atas diri Rhett, dokterpun menemukan penyebabnya.
Ternyata, tulang belakang Rhett tumbuh menekan batang otaknya. Kondisi langka ini disebut chiari malformation. Pertumbuhan tulang yang abnormal ini, membuat bagian otak Rhett yang mengatur emosi, rasa ngantuk bahkan pernapasan terganggu. Jadi, wajar kiranya bocah kecil itu gak pernah merasa ngantuk sejak lahir.
Satu-satunya cara untuk membuat Rhett kembali normal adalah dengan mengangkat potongan tulang penganggu tersebut. Namun, tak ada jaminan operasi ini berhasil. Meski begitu, kalau nggak dicoba, bagaimana tahu akan berhasil, ya nggak?
Rhett pun dioprasi di All Children’s Hospital, St. Petersburg. Dua hari setelah operasi, Rhett tertidur nyenyak untuk pertama kalinya.
“Luar biasa, aku terbangun dan mataku berkaca-kaca. Aku berbalik ke Shannon dan bertanya, ‘apakah ia tidur sepanjang malam?” tutur David Lamb bahagia.
Chiari Malformation
Sebelum kamu heran bin bingung, mari kita simak dulu cerita ortunya Rhett Lamb, Shannon dan David Lamb.
“Kami sudah merasa ada yang salah begitu Rhett lahir,” kata Shannon, ibunya Rhett Lamb, “kami lalu pergi ke dokter, kami bilang Rhett sama sekali nggak
pernah tidur. Trus dokter bilang sebagai ibu saya terlalu khawatir, jangan terlalu cemas.”
Mendengar penjelasan dokter, tentu saja kedua orangtua Rhett Lamb jadi bingung. Soalnya sepengetahuan mereka bayi itu kan suka tidur. Bayi menghabiskan belasan jam perhari dalam bulan-bulan pertama kelahirannya dengan tidur. Kenapa demikian? Soalnya bayi bertumbuh pesat saat mereka tidur. Tidur adalah salah satu kebutuhan utama bayi.
Keluarga Lamb lalu membawa Rhett Lamb ke dokter-dokter lainnya. Namun, penjelasan yang mereka dapat nggak pernah memuaskan.
“Yang satu bilang anak ini nggak menderita autis, ahli pertumbuhan bilang anak ini benar-benar nggak menderita autis. Trus ahli bedah syaraf ngomong ‘apakah kalian sudah memeriksa anak ini autis atau tidak? Kami jawab, ‘kami sudah memastikan Rhett tidak terkena autis’, lalu si doketr bilang, ‘kalau begitu kami akan mengirimkan anda kembali ke dokter tersebut. Harus dicek apakah anak ini sungguh-sungguh tidak autis.”
Orangtua Lamb jadi kesal. Mereka merasa terjebak dalam lingkaran pertanyaan dan penasaran yang tidak ada habis-habisnya.
Akhirnya pada Juli 2008 lalu, setelah melakukan pemeriksaan yang intensif atas diri Rhett, dokterpun menemukan penyebabnya.
Ternyata, tulang belakang Rhett tumbuh menekan batang otaknya. Kondisi langka ini disebut chiari malformation. Pertumbuhan tulang yang abnormal ini, membuat bagian otak Rhett yang mengatur emosi, rasa ngantuk bahkan pernapasan terganggu. Jadi, wajar kiranya bocah kecil itu gak pernah merasa ngantuk sejak lahir.
Satu-satunya cara untuk membuat Rhett kembali normal adalah dengan mengangkat potongan tulang penganggu tersebut. Namun, tak ada jaminan operasi ini berhasil. Meski begitu, kalau nggak dicoba, bagaimana tahu akan berhasil, ya nggak?
Rhett pun dioprasi di All Children’s Hospital, St. Petersburg. Dua hari setelah operasi, Rhett tertidur nyenyak untuk pertama kalinya.
“Luar biasa, aku terbangun dan mataku berkaca-kaca. Aku berbalik ke Shannon dan bertanya, ‘apakah ia tidur sepanjang malam?” tutur David Lamb bahagia.
2 komentar:
hoho.. nice ..
whehehhe
Posting Komentar